Rabu, 16 Juli 2014

MAKNA TUBUH MASKULIN BAGI LAKI-LAKI KONSUMEN KLINIK KECANTIKAN (The Meaning of Masculin Body for Men Beauty Clinic Consumer

ini adalah buah karya pikiranku yang membuat sah jadi S.Sos.. hihi.. :p
cuma awalannya ajahhhh...




Maskulin, sebuah kata yang tidak asing di telinga kita dan selalu  identik dengan kaum lelaki. Maskulin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersifat jantan.[1] Maskulin juga dikatakan sebagai pola sosial yang terbentuk dari masyarakat yang menunjukkan bagaimana seorang pria atau lelaki diharapkan untuk berperilaku.[2] Seorang laki-laki dikatakan maskulin bila ia memiliki sifat kejantanan baik berupa kepribadian, perilaku, pekerjaan dan lainnya misalnya agresif dominan, ambisius, keras, fisik yang kuat, tinggi besar, berotot dan tangkas. Maskulinitas sebenarnya  dibentuk oleh sebuah konstruksi gender yang ada di tengah masyarakat. Konstruksi ini menciptakan dua kutub yang saling bertolak belakang yaitu Maskulin untuk laki-laki dan Feminim untuk perempuan.
 Konstruksi ini ditanamkan lebih dalam lagi dengan patriarkhi yang mendominasi kultur sosial masyarakat kita. Patriarkhi menggambarkan bagaimana sosok laki-laki sebagai seorang yang rasional, tidak peduli, dan berani mengambil keputusan. Laki-laki dalam kultur patriarkhi juga diposisikan sebagai pemimpin rumah tangga yang dibebani tanggung jawab yang besar, bagi istri, anak, dan keluarganya. Maskulinitas yang melekat pada diri laki-laki mengatakan tabu bagi  laki-laki untuk mengangis, menunjukkan kelemahannya dan tabu pada hal-hal yang berbau dengan perawatan tubuh, hal ini  dikarenakan tubuh laki-laki seolah-olah sudah diciptakan sempurna, sehingga tidak harus melakukan perawatan tubuh,  perawatan tubuh juga sebuah  hal yang identik dengan perempuan atau feminitas.  Pada kenyataanya, tidak semua laki-laki merasa nyaman pada konstruksi maskulin yang terbentuk tersebut. Laki-laki juga manusia biasa  sama halnya seperti perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama menjadi korban dalam sebuah konstruksi gender yang terbentuk dan melekat sangat kuat dalam masyarakat kita.
Saat ini semua  masyarakat dunia tengah hidup dibawah pengaruh globalisasi. Globalisasi adalah istilah untuk menunjuk proses yang terdiri dari serangkaian unsur-unsur eksternal, yang bersifat objektif dan mengubah dunia.[3] Globalisasi telah membawa perubahan besar  di semua aspek kehidupan kita, baik itu sosial, ekonomi, politik sampai kebudayaan. Globalisasi sendiri merupakan proses awal yang perlahan-lahan memunculkan kondisi globalitas baru dengan kualitas dan hasil yang belum tentu pasti. Menurut Giddens, Globalisasi langsung dihubungkan dengan perkembangan masyarakat modern menuju industrialisasi dan akumulasi sumber daya-sumber daya material yang lebih merupakan kontuinitas atau keberlanjutan dari sebuah modernitas. [4]  Periode kontemporer inilah yang kemudian ia istilahkan sebagai “modernitas tinggi” yakni tahap modernitas yang saat ini bergerak ke dalam tahap global, masyarakat menjadi sebuah “masyarakat dunia” dan individu-individunya dihadapkan dengan institusi-institusi sosial yang juga mengglobal.
Salah satu pengaruh globalisasi yang  terasa bagi kehidupan manusia  adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK yang terus berkembang kemudian membuat wacana gender akan  maskulin dan feminim mengalami pergeseran yang juga  luar biasa. Ini kemudian menciptakan perubahan termasuk untuk laki-laki. Kesadaran laki-laki kemudian  makin muncul, bahwa tidak benar bahwa laki-laki mempunyai fisik yang jauh lebih kuat dan bisa segala-galanya. Dalam berbagai aspek,  laki-laki juga mempunyai kebutuhan untuk merawat tubuhnya, menakar makanan sehat, dan menjaga kebugaran tubuhnya sendiri.[5] Laki-laki kemudian semakin menyadari bahwa perawatan tubuh, memperhatikan mode dan penampilan merupakan bagian terpenting dalam kehidupannya. Penampilan yang rapi, tubuh yang bersih, wangi, enak dipandang dan tentu saja sehat jasmani dan rohani menjadi gambaran laki-laki modern saat ini.
Tubuh adalah penjara atau makam jiwa.[6] Tubuh adalah saya... saya adalah tubuh.[7] Tubuh adalah kerangka atau struktur fisik atau material (Oxford English Dictionary). Lalu apa sebenarnya itu tubuh? Bagian dari diri manusia ini begitu berharga dan sangat bernilai tinggi. Bahkan dalam riwayat sejarah Yunani kuno, masyarakatnya begitu memuja dan mengagungkan  tubuh. Semua patung lukisan dan hasil karya agung dari negara peradaban dunia ini menyuguhkan keindahan tubuh manusia. Bahkan negara tersebutlah yang memunculkan teori-teori kecantikan guna memanjakan tubuh. Tubuh sekarang menjadi aset penting oleh seorang individu, baik itu laki-laki maupun perempuan. Bagian dari tubuh yang begitu di banggakan dan di rawat dengan  penuh  keistimewaan umumnya adalah wajah. Apa itu wajah? Sesuatu yang unik lunak dan publik. Wajah adalah simbol utama dari diri. Ia unik karena tidak ada dua wajah yang  identik, bahkan saudara kembar sekalipun,  dan lewat wajah lah kita saling mengenali diri  masing-masing dan mengidentifikasi diri sendiri. [8] Wajah merupakan bagian dari tubuh yang demikian personal, meskipun wajah dirias, dihias, dan sangat dipengaruhi trend.
Klinik kecantikan adalah sebuah tempat yang memberikan jasa perawatan untuk tubuh.  Di klinik kecantikan konsumen bisa berkonsultasi dengan dokter ahli kulit dan kecantikan  untuk mengetahui masalah tubuh termasuk wajah. Kemudian konsumen diberikan produk dan dianjurkan untuk melakukan jasa perawatan yang disediakan klinik tersebut. Dikota Yogyakarta sendiri  terdapat begitu banyak klinik kecantikan yang berdiri, dari kelas menengah sampai kelas atas. Klinik-klinik tersebut memberikan berbagai macam model perawatan tubuh dari yang tradisional sampai memakai teknologi canggih untuk memanjakan konsumennya. Tubuh laki-laki yang selama ini dianggap nomor dua setelah tubuh perempuan sekarang ini juga telah menjadi pangsa pasar dari keberadaaan klinik kecantikan yang ada. Untuk konsumen sendiri tubuh  juga begitu berharga untuk dirawat karena merupakan aset atau modal diri untuk menunjang penampilan dalam kehidupannya. Fenomena laki-laki yang menjadi konsumen klinik kecantikan,saat ini bisa kita jumpai dengan mudahnya di sekitar kita. 
Bagaimana laki-laki konsumen klinik kecantikan tersebut merawat tubuh mereka di tempat yang selama ini dicap milik perempuan  serta bagaimana mereka memandang tubuh dan penampilan merupakan hal yang menurut saya menarik untuk diteliti.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah  laki-laki sebagai konsumen  klinik kecantikan  memandang tubuh dan penampilan mereka?
2. Bagaimanakah laki-laki tersebut  memaknai tubuh maskulin  mereka?


[1]  Definisi maskulin dari KBBI online, diunduh dari www.pusatbahasa.kemdiknas.go.id
[2] Definisi maskulin, diunduh dari www.kamuskesehatan.com
[3] Munti, Ratna Batara. 2005. Demokrasi Keintiman. Yogyakarta:LkiS. Hal: 13
[4] Ibid Hal. 14
[5] Jurnal Perempuan Saatnnya Bicara Soal Laki-laki , No. 64 Tahun 2009,  tentang Laki-laki Baru Mendobrak  Tabu oleh Eko Bambang Subiantoro.
[6] Menurut Plato dalam Synnott, Anthony. 2007. Tubuh Sosial. Yogyakarta: Jalasutra, mengenai definisi tubuh.
[7] Menurut Jean P. Sartre, ibid.
[8] Synnott, Anthony. 2007. Tubuh Sosial. Yogyakarta: Jalasutra. Hal: 115

Tidak ada komentar:

Posting Komentar