Senin, 26 November 2012

Bank Indonesia untuk Negeriku.....


BANK INDONESIA
 UNTUK NEGERIKU......

Oleh:
 Ida Dian Jayanti
09/282030/SP/23371



JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

§  Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Untuk memenuhi kebutuhannya manusia satu bergantung dengan manusia lain. Manusia juga harus bekerja demi mendapatkan penghasilan agar bisa membeli kebutuhan hidupnya. Penghasilan disini adalah upah yang didapat setelah melakukan kewajibannya dalam pekerjaan. Penghasilan atau upah manusia diukur menggunakan nilai uang. Uang adalah alat tukar menukar yang syah dalam transaksi perekonomian. Uang memiliki fungsi penting dalam kehidupan bermasyarakat kita, yaitu sebagai alat tukar menukar, sebagai alat satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.[1] Sebelum uang itu ada, sistem pembayaran yang dilakukan dalam transaksi perekonomian menggunakan barter, atau menukar barang dengan barang yang nilainya dianggap sama. Lambat laun sistem barter ini perlahan hilang dan berganti menggunakan uang. Namun di suku-suku pedalaman nusantara, sistem barter masih sering digunakan hingga saat ini. Uang diproduksi atau dikeluarkan oleh suatu negara melalui bank sentralnya. Nilai nominal uang dari satu negara dengan negara lain berbeda-beda . Di negara kita ini, bank sentral yang bertugas memproduksi dan mengedarkan uang pada masyarakat adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah induk semua bank di Indonesia ini. Apakah Bank Indonesia itu? dan bagaimana konstribusi yang diberikannya untuk pembangunan? Lalu apa peran kita sebagai mahasiswa untuk ikut serta membangun negeri kita?
§  Bank Indonesia
Bank yang dulunya hanya dikenal sebagai tempat menyimpan uang saja saat ini telah berkembang besar menjadi salah satu penggerak ekonomi bangsa ini. Pusat dari semua bank yang ada di negara kita ini adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia atau BI merupakan induk dari semua bank dan memiliki  tujuan , tugas dan fungsi yang penting untuk stabilitas perekonomian kita. Tujuan utama  BI adalah  mencapai dan memelihara kestabilan mata uang kita (rupiah).  Kestabilan mata uang ini tidak hanya dilihat dari nilai tukarnya dengan mata uang asing saja, namu nilai dan kestabilannya dengan barang dan jasa yang ada dalam masyarakat dalam satu negara.  Mencetak dan mengawasi peredaran uang di masyarakat merupakan bentuk implementasi dari tujuan BI. Apa sajakah tugas Bank Indonesia itu? dalam UU No. 23 Tahun 1999 tugas Bank Indonesia yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran pembayaran serta mengatur dan mengawasi bank-bank lain di seluruh wilayah kita Indonesia.[2]  Yang harus kita ketahui adalah Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah. Hal ini berlaku sejak tanggal 17 mei 1999.  Independen dan bebas dari campur tangan pemerintah disini adalah Bank Indonesia bebas merumuskan dan melaksanakan semua peraturan, tugas, dan wewenangnya tanpa harus melalui persetujuan pemerintah. Bank Indonesia kemudian tumbuh menjadi lembaga independen yang mempunyai hak khusus demi keberlangsungan kehidupan perbankan negara kita. Dan amat disayangkan bila kebebasan khusus yang telah ada ini dimanfaatkan segelitir pihak untuk mencari keuntungannya sendiri. Korupsi, cuci uang, suap jangan sampai ada dan terjadi dalam tubuh Bank Indonesia.
Negara kita ini termasuk dalam negara dunia ketiga, yaitu negara yang lahir setelah perang dunia ke 2 meletus, yang juga negara konsumen, pangsa pasar negara maju.Selain negara kita ini, negara-negara di Asia, Afrika, dan Karibia juga termasuk negara dunia ketiga. Negara dunia ketiga digambarkan sebuah negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah ruah namun tidak memiliki tingkat hidup yang memadai untuk rakyatnya. Negara dunia ketiga secara umum memiliki ciri-ciri: tingkat hidup yang rendah, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, pendapatan per kapita yang masih rendah, serta mempunyai ketergantungan ekonomi, teknologi, sosial,sampai politik pada negara-negara maju.[3] Dan dari ciri-ciri ini dapat kita simpulkan bahwa nusantara kita ini masih tergolong negara berkembang. Menghadapi kenyataan ini, Bank Indonesia berusaha dengan keras  mewujudkan perekonomian yang lebih baik demi meningkatkan taraf hidup masyarakat menuju kesejahteraan. Ini bisa kita liat dengan berbagai kebijakan yang diambil Bank Indonesia seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan suku bunga, kebijakan kredit bank, sampai kebijakan bantuan likuiditas. Semuanya ditempuh Bank Indonesia agar kehidupan perekonomian negara ini tidak terus terpuruk dan tertinggal dengan negara lain.
Saat ini kita semua  masyarakat dunia tengah hidup dibawah pengaruh globalisasi. Globalisasi adalah istilah untuk menunjuk proses yang terdiri dari serangkaian unsur-unsur eksternal, yang bersifat objektif dan mengubah dunia. [4] Globalisasi telah membawa perubahan besar  di semua aspek kehidupan kita, baik itu sosial, ekonomi, politik sampai kebudayaan. Globalisasi sendiri merupakan proses awal yang perlahan-lahan memunculkan kondisi globalitas baru dengan kualitas dan hasil yang belum tentu pasti. Menurut Giddens, Globalisasi langsung dihubungkan dengan perkembangan masyarakat modern menuju industrialisasi dan akumulasi sumber daya-sumber daya material yang lebih merupakan kontuinitas atau keberlanjutan dari sebuah modernitas.
Globalisasi yang sedang terjadi saat ini membawa pengaruh untuk perekonoian negara kita. Globalisasi adalah keadaan dimana terjadi kecenderungan perubahan yang begitu cepat bahkan sangat cepat.[5] Inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi pun tercipta begitu cepat dan dahsyat. Yang kemudian berdampak pada segala aspek kehidupan, termasuk perekonomian. Dengan kemajuan teknologi yang tercipta, kemudian mendorong perbankan menciptakan suatu langkah baru untuk memajukan dan memberikan suasana baru dalam bertransaksi ekonomi. Kemudahan dalam bertransaksi perbankan saat ini menjadi gaya hidup dalam masyarakat kita. Orang-orang tidak harus lagi membawa uang tunai untuk melakukan segala macam kegiatan perekonomiannya. Berbelanja, membayar tagihan, mengirim uang saat ini bisa dilakukan tanpa harus memegang uang. Bahkan jika membutuhkan uang, seseorang tidak lagi harus datang ke bank mengambil uangnya, cukup datang ke anjungan tunai mandiri (ATM) lalu uang dengan mudah sudah ada di tangan. Untuk berbelanja tinggal memakai kartu kredit ataupun debit, barang belanjaan pun dengan mudah bisa dibawa pulang. Bahkan yang terbaru saat ini kegiatan jual beli bisa dilakukan tanpa perlu bertemunya pembeli dan penjual (berbelanja online atau berbelanja menggunakan dunia maya/ internet). Kepraktisan yang ditawarkan oleh dunia perbankan saat ini seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Di salah satu sisi kemudahan ini menawarkan kepraktisan dan efisiensi waktu bagi pemakainya, namun di sisi lain gaya hidup seperti ini menjadikan nasabah bank seakan “jauh” dari uangnya. Mungkin beberapa tahun ke depan teller bank tidak dibutuhkan lagi, karena masyarakat bisa melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus pergi jauh ke bank. Selain itu gaya hidup macam ini terjadi di perkotaan yang identik dengan masyarakat ekonomi atas, sementara ekonomi bawah masih susah untuk menjangkaunya. Bila dilihat dari kacamata sosiologis, masyarakat saat ini tengah menjalani aktivitas yang dianggapnya sebagai tindakan yang rasional (pilihan rasional). Masyarakat memandang melakukan aktivitas ekonomi tanpa perlu melihat atau memegang uang tunai merupakan sebuah pilihan yang paling baik atau rasional saat ini. Daripada repot membawa uang tunai  dengan resiko yang bisa ditimbulkannya (dicopet/dijambret), masyarakat lebih memilih menggunakan kartu kredit ataupun kartu debit. Prestice yang tercipta dengan mengikuti perkembangan zaman ini juga turut menmbah nilai plus selain kepraktisan dan keefisian waktu yang ditawarkan dari gaya hidup baru ini.
Lalu apa yang bisa kita lakukan selaku generasi muda bangsa ini untuk ikut serta membantu Bank Indonesia? kita bisa ikut berkontribusi menjadi perantara antara Bank Indonesia dengan masyarakat umum. Masyarakat umum yang umunya kurang paham atau bahkan anti dengan institusi negara melalui tangan kita diharapkan bisa menjadi lebih dekat, paham  dan menerima akan semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia demi kebaikan negara ini.
§  Penutup
 Lepas dari sisi baik buruknya kemajuan perbankan yang telah tercipta ini, kita harus memberikan apresiasi besar untuk Bank Indonesia yang telah bekerja keras membangun perekonomian negara kita sehingga bisa sampai sekarang ini. Walaupun belum bisa dikatakan maju, perekonomian negara kita sekarang ini telah mengalami peningkatan cukup baik dalam segi pendapatan per kapita serta kualitas perekonomiannya. Meskipun kita tidak bisa menutup mata melihat angka pengangguran dan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan masih cukup banyak. Masyarakat masih membutuhkan perpanjangan tangan Bank Indonesia untuk menciptakan dan menumbuh kembangkan perekonomian khususnya untuk masyarakat menegah ke bawah. Bank Indonesia tidak hanya memberikan perhatiannya pada urusan ekonomi saja, namun juga untuk pendidikan generasi muda bangsa ini. Generasi muda bangsa sata ini adalah para pelajar dan mahasiswa, ditangan merekalah masa depan bangsa ini kelak.

DAFTAR PUSTAKA
Damsar. 2011. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana.

Komaruddin. 1991. Uang. Jakarta: Bumi Aksara.
Munti, Ratna Batara. 2005. Demokrasi Keintiman. Yogyakarta:LkiS.

Siregar, Doli.D. 2002. Harta Kekayaan Negara. Jakarta: PT Gramedia.
Triwibowo, D. & Sugeng Bahagija. 2006. Mimpi Negara kesejahteraan. Jakarta: LP3ES.


[1]  Komaruddin. 1991. Uang. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 394 tentang fungsi uang.
[2]  Diunduh dari id.shvoong.com tentang UU Bank Indonesia
[3] Komaruddin. 1991. Uang. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 65 tentang ciri-ciri negara berkembang.
[4] Munti, Ratna Batara. 2005. Demokrasi Keintiman. Yogyakarta:LkiS. Hal: 13
[5] Siregar, Doli.D. 2002. Harta Kekayaan Negara. Jakarta: PT Gramedia. Hal: 11 tentang definisi globalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar