BANK INDONESIA
UNTUK NEGERIKU......
Oleh:
Ida Dian Jayanti
09/282030/SP/23371
JURUSAN
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU
SOSIAL POLITIK
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOGYAKARTA
§ Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak
bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Untuk memenuhi kebutuhannya manusia satu
bergantung dengan manusia lain. Manusia juga harus bekerja demi mendapatkan
penghasilan agar bisa membeli kebutuhan hidupnya. Penghasilan disini adalah
upah yang didapat setelah melakukan kewajibannya dalam pekerjaan. Penghasilan
atau upah manusia diukur menggunakan nilai uang. Uang adalah alat tukar menukar
yang syah dalam transaksi perekonomian. Uang memiliki fungsi penting dalam
kehidupan bermasyarakat kita, yaitu sebagai alat tukar menukar, sebagai alat
satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.[1]
Sebelum uang itu ada, sistem pembayaran yang dilakukan dalam transaksi
perekonomian menggunakan barter, atau menukar barang dengan barang yang
nilainya dianggap sama. Lambat laun sistem barter ini perlahan hilang dan
berganti menggunakan uang. Namun di suku-suku pedalaman nusantara, sistem
barter masih sering digunakan hingga saat ini. Uang diproduksi atau dikeluarkan
oleh suatu negara melalui bank sentralnya. Nilai nominal uang dari satu negara
dengan negara lain berbeda-beda . Di negara kita ini, bank sentral yang
bertugas memproduksi dan mengedarkan uang pada masyarakat adalah Bank
Indonesia. Bank Indonesia adalah induk semua bank di Indonesia ini. Apakah Bank
Indonesia itu? dan bagaimana konstribusi yang diberikannya untuk pembangunan?
Lalu apa peran kita sebagai mahasiswa untuk ikut serta membangun negeri kita?
§ Bank Indonesia
Bank yang dulunya hanya dikenal sebagai
tempat menyimpan uang saja saat ini telah berkembang besar menjadi salah satu
penggerak ekonomi bangsa ini. Pusat dari semua bank yang ada di negara kita ini
adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia atau BI merupakan induk dari semua bank
dan memiliki tujuan , tugas dan fungsi
yang penting untuk stabilitas perekonomian kita. Tujuan utama BI adalah
mencapai dan memelihara kestabilan mata uang kita (rupiah). Kestabilan mata uang ini tidak hanya dilihat
dari nilai tukarnya dengan mata uang asing saja, namu nilai dan kestabilannya
dengan barang dan jasa yang ada dalam masyarakat dalam satu negara. Mencetak dan mengawasi peredaran uang di
masyarakat merupakan bentuk implementasi dari tujuan BI. Apa sajakah tugas Bank
Indonesia itu? dalam UU No. 23 Tahun 1999 tugas Bank Indonesia yaitu menetapkan
dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran pembayaran
serta mengatur dan mengawasi bank-bank lain di seluruh wilayah kita Indonesia.[2] Yang harus kita ketahui adalah Bank Indonesia
merupakan lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan
pemerintah. Hal ini berlaku sejak tanggal 17 mei 1999. Independen dan bebas dari campur tangan
pemerintah disini adalah Bank Indonesia bebas merumuskan dan melaksanakan semua
peraturan, tugas, dan wewenangnya tanpa harus melalui persetujuan pemerintah. Bank
Indonesia kemudian tumbuh menjadi lembaga independen yang mempunyai hak khusus
demi keberlangsungan kehidupan perbankan negara kita. Dan amat disayangkan bila
kebebasan khusus yang telah ada ini dimanfaatkan segelitir pihak untuk mencari
keuntungannya sendiri. Korupsi, cuci uang, suap jangan sampai ada dan terjadi
dalam tubuh Bank Indonesia.
Negara kita ini termasuk dalam negara
dunia ketiga, yaitu negara yang lahir setelah perang dunia ke 2 meletus, yang
juga negara konsumen, pangsa pasar negara maju.Selain negara kita ini,
negara-negara di Asia, Afrika, dan Karibia juga termasuk negara dunia ketiga.
Negara dunia ketiga digambarkan sebuah negara yang mempunyai sumber daya alam
yang melimpah ruah namun tidak memiliki tingkat hidup yang memadai untuk
rakyatnya. Negara dunia ketiga secara umum memiliki ciri-ciri: tingkat hidup
yang rendah, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, pendapatan per kapita yang
masih rendah, serta mempunyai ketergantungan ekonomi, teknologi, sosial,sampai
politik pada negara-negara maju.[3]
Dan dari ciri-ciri ini dapat kita simpulkan bahwa nusantara kita ini masih
tergolong negara berkembang. Menghadapi kenyataan ini, Bank Indonesia berusaha
dengan keras mewujudkan perekonomian
yang lebih baik demi meningkatkan taraf hidup masyarakat menuju kesejahteraan.
Ini bisa kita liat dengan berbagai kebijakan yang diambil Bank Indonesia
seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan suku bunga, kebijakan kredit
bank, sampai kebijakan bantuan likuiditas. Semuanya ditempuh Bank Indonesia
agar kehidupan perekonomian negara ini tidak terus terpuruk dan tertinggal
dengan negara lain.
Saat ini kita semua masyarakat dunia tengah hidup dibawah
pengaruh globalisasi. Globalisasi adalah istilah untuk menunjuk proses yang
terdiri dari serangkaian unsur-unsur eksternal, yang bersifat objektif dan
mengubah dunia. [4]
Globalisasi telah membawa perubahan besar
di semua aspek kehidupan kita, baik itu sosial, ekonomi, politik sampai
kebudayaan. Globalisasi sendiri merupakan proses awal yang perlahan-lahan
memunculkan kondisi globalitas baru dengan kualitas dan hasil yang belum tentu
pasti. Menurut Giddens, Globalisasi langsung dihubungkan dengan perkembangan
masyarakat modern menuju industrialisasi dan akumulasi sumber daya-sumber daya
material yang lebih merupakan kontuinitas atau keberlanjutan dari sebuah
modernitas.
Globalisasi yang sedang terjadi saat ini
membawa pengaruh untuk perekonoian negara kita. Globalisasi adalah keadaan
dimana terjadi kecenderungan perubahan yang begitu cepat bahkan sangat cepat.[5]
Inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi pun tercipta begitu cepat dan dahsyat.
Yang kemudian berdampak pada segala aspek kehidupan, termasuk perekonomian.
Dengan kemajuan teknologi yang tercipta, kemudian mendorong perbankan
menciptakan suatu langkah baru untuk memajukan dan memberikan suasana baru
dalam bertransaksi ekonomi. Kemudahan dalam bertransaksi perbankan saat ini
menjadi gaya hidup dalam masyarakat kita. Orang-orang tidak harus lagi membawa uang
tunai untuk melakukan segala macam kegiatan perekonomiannya. Berbelanja,
membayar tagihan, mengirim uang saat ini bisa dilakukan tanpa harus memegang
uang. Bahkan jika membutuhkan uang, seseorang tidak lagi harus datang ke bank
mengambil uangnya, cukup datang ke anjungan tunai mandiri (ATM) lalu uang
dengan mudah sudah ada di tangan. Untuk berbelanja tinggal memakai kartu kredit
ataupun debit, barang belanjaan pun dengan mudah bisa dibawa pulang. Bahkan
yang terbaru saat ini kegiatan jual beli bisa dilakukan tanpa perlu bertemunya
pembeli dan penjual (berbelanja online atau berbelanja menggunakan dunia maya/
internet). Kepraktisan yang ditawarkan oleh dunia perbankan saat ini seperti
dua sisi mata uang yang berbeda. Di salah satu sisi kemudahan ini menawarkan
kepraktisan dan efisiensi waktu bagi pemakainya, namun di sisi lain gaya hidup
seperti ini menjadikan nasabah bank seakan “jauh” dari uangnya. Mungkin
beberapa tahun ke depan teller bank tidak dibutuhkan lagi, karena masyarakat bisa
melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus pergi jauh ke bank. Selain itu
gaya hidup macam ini terjadi di perkotaan yang identik dengan masyarakat
ekonomi atas, sementara ekonomi bawah masih susah untuk menjangkaunya. Bila
dilihat dari kacamata sosiologis, masyarakat saat ini tengah menjalani
aktivitas yang dianggapnya sebagai tindakan yang rasional (pilihan rasional).
Masyarakat memandang melakukan aktivitas ekonomi tanpa perlu melihat atau
memegang uang tunai merupakan sebuah pilihan yang paling baik atau rasional
saat ini. Daripada repot membawa uang tunai
dengan resiko yang bisa ditimbulkannya (dicopet/dijambret), masyarakat
lebih memilih menggunakan kartu kredit ataupun kartu debit. Prestice yang
tercipta dengan mengikuti perkembangan zaman ini juga turut menmbah nilai plus
selain kepraktisan dan keefisian waktu yang ditawarkan dari gaya hidup baru
ini.
Lalu apa yang bisa kita lakukan selaku
generasi muda bangsa ini untuk ikut serta membantu Bank Indonesia? kita bisa
ikut berkontribusi menjadi perantara antara Bank Indonesia dengan masyarakat
umum. Masyarakat umum yang umunya kurang paham atau bahkan anti dengan
institusi negara melalui tangan kita diharapkan bisa menjadi lebih dekat,
paham dan menerima akan semua kebijakan
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia demi kebaikan negara ini.
§ Penutup
Lepas
dari sisi baik buruknya kemajuan perbankan yang telah tercipta ini, kita harus
memberikan apresiasi besar untuk Bank Indonesia yang telah bekerja keras membangun
perekonomian negara kita sehingga bisa sampai sekarang ini. Walaupun belum bisa
dikatakan maju, perekonomian negara kita sekarang ini telah mengalami
peningkatan cukup baik dalam segi pendapatan per kapita serta kualitas
perekonomiannya. Meskipun kita tidak bisa menutup mata melihat angka
pengangguran dan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan masih cukup
banyak. Masyarakat masih membutuhkan perpanjangan tangan Bank Indonesia untuk
menciptakan dan menumbuh kembangkan perekonomian khususnya untuk masyarakat
menegah ke bawah. Bank Indonesia tidak hanya memberikan perhatiannya pada
urusan ekonomi saja, namun juga untuk pendidikan generasi muda bangsa ini.
Generasi muda bangsa sata ini adalah para pelajar dan mahasiswa, ditangan
merekalah masa depan bangsa ini kelak.
DAFTAR
PUSTAKA
Damsar.
2011. Sosiologi Ekonomi. Jakarta:
Kencana.
Komaruddin.
1991. Uang. Jakarta: Bumi Aksara.
Munti,
Ratna Batara. 2005. Demokrasi Keintiman.
Yogyakarta:LkiS.
Siregar,
Doli.D. 2002. Harta Kekayaan Negara.
Jakarta: PT Gramedia.
Triwibowo,
D. & Sugeng Bahagija. 2006. Mimpi
Negara kesejahteraan. Jakarta: LP3ES.
[1] Komaruddin. 1991. Uang. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 394 tentang fungsi uang.
[2] Diunduh dari id.shvoong.com tentang UU Bank
Indonesia
[3]
Komaruddin. 1991. Uang. Jakarta: Bumi
Aksara. Hal 65 tentang ciri-ciri negara berkembang.
[4] Munti,
Ratna Batara. 2005. Demokrasi Keintiman.
Yogyakarta:LkiS. Hal: 13
[5] Siregar,
Doli.D. 2002. Harta Kekayaan Negara.
Jakarta: PT Gramedia. Hal: 11 tentang definisi globalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar